Rabu, 09 Januari 2013

Aneka Jajanan Ubi Ungu nan Praktis, Sehat, dan Kaya Manfaat

 
1357078555121467005
foto : koleksi pribadi
Setahun ngompasiana, membuat saya akrab dengan beberapa kompasianer, bukan sebatas bertukar komentar di lapak masing-masing, tapi juga berlanjut dengan diskusi melalui facebook. Beberapa yang sangat akrab tentu saja kompasianer emak-emak, karena kami sering berdiskusi tak sebatas dunia tulis menulis, namun juga berbagi informasi seputar aktivitas masing-masing. Mulai soal teknis menulis, membuat foto, sampai soal masakan dan sabun cuci jadi topik obrolan kami. Biasanya kalau ada yang punya ide unik, akan dibahas bareng-bareng. Salah satunya ide ibu Maria Hardayanto untuk membuat kelompok kecil yang memberdayakan pangan non beras di komunitas masing-masing. Kita sudah kerap membaca tulisan Bu Maria seputar ketahanan pangan.
Nah, kalau soal makanan, saya antusias banget! Maklumlah, saya hobby makan sekaligus senang bereksperimen dengan aneka resep untuk dipadu-padankan sesuai selera saya, diganti bahan baku utamanya atau bahkan mencoba berkreasi membuat resep baru. Saya pernah iseng mengarang resep Cake Kurma Madu hanya karena ikut event WPC berthema Food Photography. Kali ini, obyek eksperimen saya ubi jalar ungu atau telo ungu. Tak sengaja sebenarnya, Minggu pagi saya jalan-jalan ke pasar tradisional, ada setumpuk ubi ungu yang bikin saya gemes karena ukurannya besar-besar dan warnanya ungu banget. Sekilo hanya Rp. 5.000,00, saya beli 2 kg. Sampai di rumah, saya bingung mau diapakan ubi jalar ungu sebanyak ini? Mulailah saya putar otak.
KHASIAT DAN MANFAAT UBI JALAR UNGU
13570788572049334124
foto : koleksi pribadi
Saya buka mbah Google untuk mencari tahu khasiat telo ungu ini. Ternyata mencengangkan, telo ungu yang umumnya jadi makanan kampung ini manfaat dan khasiatnya luar biasa. Senyawa antosianin yang terdapat pada pigmen warna ungu sangat efektif menjadi antioksidan yang mampu menangkalradikal bebas akibat nikotin, polusi udara dan kimiawi, oksidasi dalam tubuh serta mencegah penggumpalan darah. Ubi ungu memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri 2,5 dan 3,2 kali lebih tinggi dari pada beberapa varietas blueberry.
Antosianin berperan mencegah terjadinya penuaan, kemerosotan daya ingat dan kepikunan, polyp, asam urat, sakit magh (asam lambung), penyakit jantung koroner, penyakit kanker dan penyakit-penyakit degeneratif, seperti arteosklerosis. Juga mencegah gangguan pada fungsi hati, antihipertensi dan menurunkan kadar gula darah (antihiperglisemik). Hampir semua zat gizi yang terkandung dalam ubi jalar ungu mendukung kemampuannya memerangi serangan jantung koroner.
Ubi ungu juga bermanfaat bagi anda yang suka mabuk perjalanan dan ibu hamil yang sering mual-mual. Kandungan karbohidratnya juga tinggi, cocok untuk pengganti nasi. Kulit ubi 4x lebih kuat seratnya dibanding gandum. Jika anda makan kulit ubi jalar, sama dengan makan 4 mangkuk quaker oats gandum. Ubi ungu memiliki khasiat 15 kali lebih kuat vitamin A-nya dibanding wortel, sehingga sangat baik untuk penderita gangguan mata.
Ubi jalar ungu adalah prebiotik yang sangat bagus  jika bayi diberi makan serat ubi jalar. Serat ubi ungu ini akan mengubah mikroba yang membentuk antibodi yang baik untuk menjaga kesehatan serta membantu pertumbuhan bayi dan anak-anak. Karena itu disarankan membuat bubur tim dari ubi ungu untuk bayi di atas 6 bulan.
Dalam khasanah pangan masyarakat kita, ubi ungu dianggap sepele dan dipandang sebagai makanan “ndeso”. Padahal di dapur Barat dan Asia Timur Raya seperti Jepang, ubi jalar merupakan primadona dan harga yang relatif mahal. Bahkan di AS, ubi ungu ini jadi menu saat perayaan Thanks Giving Day. Pantas saja di Jepang saya sering mendapatkan ubi ungu dijual di super market dalam bentuk tempura, yang sering saya beli kalau kangen nyemil gorengan Indonesia. Sering pula saya jumpai dijual di pinggir jalan berupa ubi rebus kalau saya pulang dari pengajian di dekat pertokoan sekitar stasiun Otsuka.
ANEKA RESEP JAJANAN UBI UNGU
13570789471961910026
Getuk Lindri Ubi Ungu (foto : koleksi pribadi)
Getuk Lindri Ubi Ungu
“Getuk asale soko telo.., moto ngantuk iku tambane opo…” penggalan syair lagu Jawa yang dipopulerkan Nur Afni Octavia jaman dulu, mungkin sudah tak asing bagi anda. Yang pertama terlintas di benak saya memang membuat getuk. Karena Senin, 31 Desember 2012 saya masih masuk kerja, jadi saya cari yang paling praktis untuk membuat kudapan sebagai takjil buka puasa.
Ubi ungu cukup dikukus (jangan direbus), lalu dalam keadaan panas tumbuk dengan alu. Jika tak punya alu, bisa menggunakan ulekan dari kayu. Tapi jangan sekali-kali gerakannya seperti mengulek sambal/bumbu. Cukup ditekan-tekan secara vertikal sampai lumat. Sebab jika diulek seperti sambal, akan berakibat lembab dan mengeluarkan lendir. Campurkan gula halus sesuai selera. Jangan terlalu banyak sebab ubi ungu rasa aslinya sudah agak manis.
Setelah lumat, diamkan sampai dingin. Tekstur ubi rebus sangat halus ketimbang singkong. Karena itu sulit sekali dicetak dan digulung seperti getuk lindri yang aslinya terbuat dari singkong kukus. Kalau tak punya gilingan daging, ya cukup digulung-gulung saja. Getuk siap dihidangkan dan dimakan dengan parutan kelapa. Kalau tak sempat membeli kelapa parut, bisa diganti dengan keju parut, tak kalah enak kok. Cocok sekali jadi takjil buka puasa saat Ramadhan, sebab rasanya yang legit dan kandungan karbohidratnya bisa menahan perut kenyang sampai usai tarawih. Membuatnya juga sangat mudah dan tak makan waktu.
13570790191246919465
Cake Ubi Ungu Non Tepung (foto : koleksi pribadi)
Cake Ubi Ungu Tabur Kismis
Masih tersisa 3 batang ubi besar-besar, saya putuskan mencoba membuatnya jadi cake. Resep pakemnya sih tak jauh beda dengan resep paten cake ala Ibu saya. Komposisinya mirip pound cake, karena ubi ini “basah”. Sama seperti getuk, ubi dikukus lalu dilumatkan dalam keadaan panas agar mudah hancur. Berikut resepnya, karena saya tak punya oven, saya gunakan wonderpan sehingga terpaksa membuat agak banyak agar sesuai dengan ukuran wonderpan. Sebenarnya kalau punya oven, dibuat jadi cupcake akan lebih cantik dengan hiasan aneka topping di atasnya.
Ambil 8 butir telur, pisahkan putih dan kuningnya. Kocok putih telur hingga kaku lalu diamkan. Kuning telur dicampur dengan 200 gram gula dan sedikit bubuk vanili sebagai pewangi, dikocok sampai naik. Setelah itu tuangkan putih telur yang sudah didiamkan sehingga airnya mengendap. Buang airnya, karena kandungan air dalam putih telur ini yang bikin bantat. Kalau sudah tercampur rata, turunkan speed mixer. Lalu masukkan sedikit demi sedikit 600 gram ubi ungu yang sudah dilumatkan, sambil terus dikocok pelan. Matikan mixer, lalu tuangkan 200 gram mentega yang sudah dilelehkan dan sudah dingin (jangan dituang dalam keadaan panas). Pastikan anda mengaduknya sampai rata dengan spatula, sebab adonan ubi agak berat, sehingga cenderung mentega terserap dan mengendap ke bawah.
Masukkan ke dalam loyang, panggang dalam oven/wonderpan yang sudah dipanaskan. Kecilkan api saat adonan sudah masuk, agar panas bisa merata sampai ke dalam. Ingat, adonan ini basah, sebab sama sekali tak menggunakan tepung terigu. Kalau sudah naik dan mulai mengering permukaannya, taburkan kismis sebagai pemanis, lalu tutup lagi. Tunggu sampai matang. Pastikan kematangan cake dengan menusuknya menggunakan sebatang lidi kering. Kalau sudah tidak lengket sampai ke bagian bawah, tandanya sudah matang sempurna.
Matikan api, olesi cake panas-panas dengan mentega agar aromanya makin kuat. Karena adonan ini basah, tekstur cake sangat lembut. Karenanya tunggu sampai benar-benar dingin sebelum dikeluarkan dari loyang. Mengirisnya pun harus hati-hati karena lembutnya cake. Tapi jangan tanya seperti apa rasanya. Dijamin lezat dan legit. Satu lagi : meski sama sekali tak memakai campuran terigu dan bahannya ubi kukus yang basah, cake ini tidak bantat karena tekstur ubi yang halus tercampur merata ke seluruh adonan. Resep ini bisa jadi 32 potong, cocok untuk sajian arisan.
1357079089259532098
Kue Lumpur Ubi Ungu. Bisa juga ditaburi keju di bagian atasnya (foto: koleksi pribadi)
Kue Lumpur Ubi Ungu
Salah satu jajanan tradisional favorit saya adalah kue lumpur. Aslinya kue lumpur terbuat dari kentang kukus. Tapi karena saya lumpur maniac, semua bisa saya bikin jadi kue lumpur : durian, labu (waluh) kuning, roti tawar pandan (biasanya sisa sarapan yang tak habis). Setelah cake dipanggang, masih ada sisa ubi kukus 400 gram. Di lemari es ada persediaan santan kental. Jadilah saya buat kue lumpur saja.
Campurkan 2 butir telur dengan 150 gram gula halus, kocok menggunakan kocokan tangan manual. Tak perlu mixer, seperti lazimnya kue tradisional. Kalau sudah tercampur, masukkan 100 gram tepung terigu gluten sedang, campur lagi, lalu tuang 350 cc santan kental sedikit demi sedikit. Jika adonan sudah tercampur rata, baru masukkan 400 gram ubi kukus sambil dilumatkan dengan kocokan. Selesai sudah, tinggal memanggangnya dalam cetakan kue lumpur. Bisa untuk 20 buah kue, sangat praktis untuk suguhan saat kumpul keluarga atau ada pengajian.
Begitulah sharing saya, 3 resep jajanan yang mudah, murah, enak, legit dan tinggi khasiat. Mau coba? Ayo, tunggu apa lagi. Untuk mengetahui lebih jauh khasiat dan manfaat ubi jalar ungu, click saja referensi di bawah. Semoga bermanfaat.
13570791782104942949

Tidak ada komentar:

Posting Komentar