Aneka Jajanan Ubi Ungu nan Praktis, Sehat, dan Kaya Manfaat
Setahun ngompasiana, membuat saya akrab
dengan beberapa kompasianer, bukan sebatas bertukar komentar di lapak
masing-masing, tapi juga berlanjut dengan diskusi melalui facebook.
Beberapa yang sangat akrab tentu saja kompasianer emak-emak, karena
kami sering berdiskusi tak sebatas dunia tulis menulis, namun juga
berbagi informasi seputar aktivitas masing-masing. Mulai soal teknis
menulis, membuat foto, sampai soal masakan dan sabun cuci jadi topik
obrolan kami. Biasanya kalau ada yang punya ide unik, akan dibahas
bareng-bareng. Salah satunya ide ibu Maria Hardayanto untuk membuat
kelompok kecil yang memberdayakan pangan non beras di komunitas
masing-masing. Kita sudah kerap membaca tulisan Bu Maria seputar
ketahanan pangan.
Nah, kalau soal makanan, saya antusias banget!
Maklumlah, saya hobby makan sekaligus senang bereksperimen dengan aneka
resep untuk dipadu-padankan sesuai selera saya, diganti bahan baku
utamanya atau bahkan mencoba berkreasi membuat resep baru. Saya pernah
iseng mengarang resep Cake Kurma Madu hanya karena ikut event WPC berthema Food Photography.
Kali ini, obyek eksperimen saya ubi jalar ungu atau telo ungu. Tak
sengaja sebenarnya, Minggu pagi saya jalan-jalan ke pasar tradisional,
ada setumpuk ubi ungu yang bikin saya gemes karena ukurannya
besar-besar dan warnanya ungu banget. Sekilo hanya Rp. 5.000,00, saya
beli 2 kg. Sampai di rumah, saya bingung mau diapakan ubi jalar ungu
sebanyak ini? Mulailah saya putar otak.
KHASIAT DAN MANFAAT UBI JALAR UNGU
Saya buka mbah Google untuk mencari tahu
khasiat telo ungu ini. Ternyata mencengangkan, telo ungu yang umumnya
jadi makanan kampung ini manfaat dan khasiatnya luar biasa. Senyawa
antosianin yang terdapat pada pigmen warna ungu sangat efektif menjadi
antioksidan yang mampu menangkalradikal bebas akibat nikotin, polusi
udara dan kimiawi, oksidasi dalam tubuh serta mencegah penggumpalan
darah. Ubi ungu memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri 2,5 dan
3,2 kali lebih tinggi dari pada beberapa varietas blueberry.
Antosianin berperan mencegah terjadinya
penuaan, kemerosotan daya ingat dan kepikunan, polyp, asam urat, sakit
magh (asam lambung), penyakit jantung koroner, penyakit kanker dan
penyakit-penyakit degeneratif, seperti arteosklerosis. Juga mencegah
gangguan pada fungsi hati, antihipertensi dan menurunkan kadar gula
darah (antihiperglisemik). Hampir semua zat gizi yang terkandung dalam
ubi jalar ungu mendukung kemampuannya memerangi serangan jantung
koroner.
Ubi ungu juga bermanfaat bagi anda yang suka mabuk perjalanan dan ibu hamil yang sering mual-mual.
Kandungan karbohidratnya juga tinggi, cocok untuk pengganti nasi. Kulit
ubi 4x lebih kuat seratnya dibanding gandum. Jika anda makan kulit ubi
jalar, sama dengan makan 4 mangkuk quaker oats gandum. Ubi ungu memiliki khasiat 15 kali lebih kuat vitamin A-nya dibanding wortel, sehingga sangat baik untuk penderita gangguan mata.
Ubi jalar ungu adalah prebiotik yang sangat bagus jika bayi
diberi makan serat ubi jalar. Serat ubi ungu ini akan mengubah mikroba
yang membentuk antibodi yang baik untuk menjaga kesehatan serta
membantu pertumbuhan bayi dan anak-anak. Karena itu disarankan membuat
bubur tim dari ubi ungu untuk bayi di atas 6 bulan.
Dalam khasanah pangan masyarakat kita, ubi ungu dianggap sepele dan dipandang sebagai makanan “ndeso”.
Padahal di dapur Barat dan Asia Timur Raya seperti Jepang, ubi jalar
merupakan primadona dan harga yang relatif mahal. Bahkan di AS, ubi
ungu ini jadi menu saat perayaan Thanks Giving Day. Pantas
saja di Jepang saya sering mendapatkan ubi ungu dijual di super market
dalam bentuk tempura, yang sering saya beli kalau kangen nyemil
gorengan Indonesia. Sering pula saya jumpai dijual di pinggir jalan
berupa ubi rebus kalau saya pulang dari pengajian di dekat pertokoan
sekitar stasiun Otsuka.
ANEKA RESEP JAJANAN UBI UNGU
Getuk Lindri Ubi Ungu
“Getuk asale soko telo.., moto ngantuk iku tambane opo…”
penggalan syair lagu Jawa yang dipopulerkan Nur Afni Octavia jaman
dulu, mungkin sudah tak asing bagi anda. Yang pertama terlintas di
benak saya memang membuat getuk. Karena Senin, 31 Desember 2012 saya
masih masuk kerja, jadi saya cari yang paling praktis untuk membuat
kudapan sebagai takjil buka puasa.
Ubi ungu cukup dikukus (jangan direbus), lalu
dalam keadaan panas tumbuk dengan alu. Jika tak punya alu, bisa
menggunakan ulekan dari kayu. Tapi jangan sekali-kali gerakannya
seperti mengulek sambal/bumbu. Cukup ditekan-tekan secara vertikal
sampai lumat. Sebab jika diulek seperti sambal, akan berakibat lembab
dan mengeluarkan lendir. Campurkan gula halus sesuai selera. Jangan
terlalu banyak sebab ubi ungu rasa aslinya sudah agak manis.
Setelah lumat, diamkan sampai dingin. Tekstur ubi
rebus sangat halus ketimbang singkong. Karena itu sulit sekali dicetak
dan digulung seperti getuk lindri yang aslinya terbuat dari singkong
kukus. Kalau tak punya gilingan daging, ya cukup digulung-gulung saja.
Getuk siap dihidangkan dan dimakan dengan parutan kelapa. Kalau tak
sempat membeli kelapa parut, bisa diganti dengan keju parut, tak kalah
enak kok. Cocok sekali jadi takjil buka puasa saat Ramadhan, sebab
rasanya yang legit dan kandungan karbohidratnya bisa menahan perut
kenyang sampai usai tarawih. Membuatnya juga sangat mudah dan tak makan
waktu.
Cake Ubi Ungu Tabur Kismis
Masih tersisa 3 batang ubi besar-besar, saya
putuskan mencoba membuatnya jadi cake. Resep pakemnya sih tak jauh beda
dengan resep paten cake ala Ibu saya. Komposisinya mirip pound cake,
karena ubi ini “basah”. Sama seperti getuk, ubi dikukus lalu dilumatkan
dalam keadaan panas agar mudah hancur. Berikut resepnya, karena saya
tak punya oven, saya gunakan wonderpan sehingga terpaksa membuat agak banyak agar sesuai dengan ukuran wonderpan. Sebenarnya kalau punya oven, dibuat jadi cupcake akan lebih cantik dengan hiasan aneka topping di atasnya.
Ambil 8 butir telur, pisahkan putih dan kuningnya.
Kocok putih telur hingga kaku lalu diamkan. Kuning telur dicampur
dengan 200 gram gula dan sedikit bubuk vanili sebagai pewangi, dikocok
sampai naik. Setelah itu tuangkan putih telur yang sudah didiamkan
sehingga airnya mengendap. Buang airnya, karena kandungan air dalam
putih telur ini yang bikin bantat. Kalau sudah tercampur rata, turunkan
speed mixer. Lalu masukkan sedikit demi sedikit 600 gram ubi ungu yang sudah dilumatkan, sambil terus dikocok pelan. Matikan mixer,
lalu tuangkan 200 gram mentega yang sudah dilelehkan dan sudah dingin
(jangan dituang dalam keadaan panas). Pastikan anda mengaduknya sampai
rata dengan spatula, sebab adonan ubi agak berat, sehingga cenderung mentega terserap dan mengendap ke bawah.
Masukkan ke dalam loyang, panggang dalam oven/wonderpan
yang sudah dipanaskan. Kecilkan api saat adonan sudah masuk, agar panas
bisa merata sampai ke dalam. Ingat, adonan ini basah, sebab sama sekali
tak menggunakan tepung terigu. Kalau sudah naik dan mulai mengering
permukaannya, taburkan kismis sebagai pemanis, lalu tutup lagi. Tunggu
sampai matang. Pastikan kematangan cake dengan menusuknya menggunakan
sebatang lidi kering. Kalau sudah tidak lengket sampai ke bagian bawah,
tandanya sudah matang sempurna.
Matikan api, olesi cake panas-panas dengan mentega
agar aromanya makin kuat. Karena adonan ini basah, tekstur cake sangat
lembut. Karenanya tunggu sampai benar-benar dingin sebelum dikeluarkan
dari loyang. Mengirisnya pun harus hati-hati karena lembutnya cake.
Tapi jangan tanya seperti apa rasanya. Dijamin lezat dan legit. Satu
lagi : meski sama sekali tak memakai campuran terigu dan bahannya ubi
kukus yang basah, cake ini tidak bantat karena tekstur ubi yang halus tercampur merata ke seluruh adonan. Resep ini bisa jadi 32 potong, cocok untuk sajian arisan.
Kue Lumpur Ubi Ungu
Salah satu jajanan tradisional favorit saya adalah
kue lumpur. Aslinya kue lumpur terbuat dari kentang kukus. Tapi karena
saya lumpur maniac, semua bisa saya bikin jadi kue lumpur :
durian, labu (waluh) kuning, roti tawar pandan (biasanya sisa sarapan
yang tak habis). Setelah cake dipanggang, masih ada sisa ubi kukus 400
gram. Di lemari es ada persediaan santan kental. Jadilah saya buat kue
lumpur saja.
Campurkan 2 butir telur dengan 150 gram gula halus, kocok menggunakan kocokan tangan manual. Tak perlu mixer,
seperti lazimnya kue tradisional. Kalau sudah tercampur, masukkan 100
gram tepung terigu gluten sedang, campur lagi, lalu tuang 350 cc santan
kental sedikit demi sedikit. Jika adonan sudah tercampur rata, baru
masukkan 400 gram ubi kukus sambil dilumatkan dengan kocokan. Selesai
sudah, tinggal memanggangnya dalam cetakan kue lumpur. Bisa untuk 20
buah kue, sangat praktis untuk suguhan saat kumpul keluarga atau ada
pengajian.
Begitulah sharing saya, 3 resep jajanan yang
mudah, murah, enak, legit dan tinggi khasiat. Mau coba? Ayo, tunggu apa
lagi. Untuk mengetahui lebih jauh khasiat dan manfaat ubi jalar ungu,
click saja referensi di bawah. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar