Senin, 26 Agustus 2013

sejarah candi dieng

Gambar

Bangunan Candi yang ada di Dataran Tinggi Dieng ternyata masih mengadopsi  Seni Arsitektur bangunan Candi yang ada di India. bisa dilihat dari Dekorasi yang menghiasi di setiap sisi bangunan Candi yaitu  Seni Patung atau Arca , seperti MahakalaNandi SwaraDurga Mahesasura Mardini, Ganesa , dan Agastya .
 
untuk penyebutan kata candi sendiri  hanya kita jumpai di Indonesia, berbeda dengan bangunan di India yang dikenal dengan nama manghdir, di Indonesia kata atau istilah Candi berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari 2 suku kata yaitu candika dan graha , atau nama lain dari salah satu dewa yang dipuja di agama Hindu yaitu Dewi durga atau Candika yang berarti dewi kematian, Bangunan Candi sendiri  terbagi atas 3 bagian yaitu Burloka,Buwarloka dan Swarloka, yang mana pada setiap bagian bangunan tersebut terdapat filosofi tentang kehidupan,
Berdasarkan Pengamatan para ahli yang masih berdasar pada hipotesa atau dugaan sementara bahwa terdapat ratusan candi di sekitar kawasan Dataran Tinggi Dieng yang sekarang hanya tersisa batur candi atau kaki candi ,petirtaan dan juga tempat pendarmaan (Darmashala), bisa kita lihat gaya arsitektur candi Dieng yang mirip dengan unsur Bangunan candi di India , antara lain seperti Candi Arjuna yang mirip dengan Candi Bhintargaon(India), dan Candi Semar seperti Candi Parasurameswara (India) dengan bentuk Mandapa, namun candi dieng juga memilki ciri khas lokal seperti adanya Jaladwara yang terletak di sebelah utara tubuh candi Arjuna, yang merupakan ciri khas bangunan kerajaan Mataram Hindu ( Wangsa Sanjaya) yang sudah berusia lebih dari seribu tahun tersebut masih bisa kita saksikan keberadaannya di Komplek candi Dieng Jawa Tengah 
Bangunan-Bangunan candi yang dulu digunakan sebagai pusat pendidikan tersebut sampai sekarang masih sering di gunakan untuk KegiatanCeremonial dan juga sebagai bahan penelitian yang menarik bagi para ahliarkeologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar